Laman

Fungsi dan Manfaat Habbatussauda (bag. 2)

2. Efek habbatus sauda’ terhadap sistem kardiovaskuler
Pengobatan tradisional di Arab Saudi, Nigella sativa dalam sediaan tunggal atau dalam kemasan kombinasi dengan madu dan bawang putih telah dipromosikan untuk pengobatan hipertensi. Salah satu studi pada hewan uji tikus yang dilakukan oleh El-Tahir, et al membuktikan bahwa Nigella sativa mempunyai efek terhadap sistem kardiovaskuler.
Thymoquinone dan Volatile oil-nya dapat menghasilkan suatu dosis dependen yang dapat menurunkan tekanan darah arteri dan frekwensi jantung. Efek-efek ini secara bermakna berlawanan dengan beberapa obat seperti atrophine, cyproheptadine, hexamethonium, dan sumsum tulang (spinal pithing).
Studi tersebut menunjukkan bahwa efek yang ditimbulkan nigella sativa dimediasi secara sentral (melalui sistem saraf pusat [otak]), yaitu reseptor 5-hydroxytryptaminergic dan muscarinic. Pada studi tersebut juga menunjukkan bahwa pemberian ekstrak minyak nigella sativa dengan dosis 0,6 ml/kg/hari, dengan cara seperti meminum obat.
Hal itu akan menimbulkan efek penurunan tekanan darah (tensi) yang sama dengan pemberian nifedipine (salah satu obat antihipertensi dari golongan calcium-blocker)dengan dosis 0,5 mg/kg/hari, dengan cara seperti meminum obat, dan pemberian furosemide (salah satu obat antihipertensi dari golongan diuretik) dengan dosis 0,5 mg/kg/hari, dengan cara seperti meminum obat.
Penulis mendapatkan beberapa pengalaman klinis pada survei pasien-pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah (hipertensi), penurunan tekanan darah (hipotensi), dan lemah/gagal jantung (dekompensasio kordis), sekitar 10 sampai 15 pasien.
Pada umumnya para pasien yang mengalami hipertensi mempunyai tensi rata-rata 160 – 170/90 – 100 mmHg (hipertensi derajat sedang/berat), dan para pasien yang mengalami hipotensi mempunyai tensi rata-rata 70 – 80/50 – 60 mmHg, semuanya berumur rata-rata minimal 50 tahun, yang telah menjalani pengobatan minimal 1 sampai 2 tahun, dan telah mendapat beberapa pengobatan standar medis terbaik, seperti adalat, lasix, dan lain-lain.
Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah SWT dan kesabaran yang dijalani oleh para pasien tersebut, pengobatan dengan ketentuan penggunaan habbatus sauda’ dan kaidah pengobatan yang rasional secara syariat maupun medis, dalam jangka waktu sekitar rata-rata 1 sampai 2 minggu keadaan tekanan darahnya dapat distabilkan, menjadi rata-rata ± 120 – 130/70 – 80 mmHg.
Sementara untuk para pasien yang menjalani pengobatan habbatus sauda’ pada penyakit lemah/gagal jantung, gejala atau keluhan klinis yang menyertainya, seperti pembengkakan pada kedua tungkai, hipertensi, peningkatan denyut jantung, mudah lelah, sesak nafas, dan lain-lain, alhamdulillah, berangsur-angsur penyakit itu menghilang.
Dimulai dengan menurunnya tensi dan penstabilan denyut jantung, disertai dengan pengisutan pembengkakan pada kedua tungkainya melalui peningkatan frekwensi dan kuantitas pengeluaran air seni rata-rata minimal terjadi setelah hari ke-2 dan ke-3 setelah pemberian habbatus sauda’, dan selanjutnya rata-rata minimal mulai hari ke-14 keadaan lemah/gagal jantungnya secara klinis berkurang secara bermakna (terjadi penstabilan/penormalan kondisi kinerja jantungnya secara klinis sebesar 70 – 80 %).
Pengonsumsian habbatus sauda’ (berbentuk kapsul) dengan dosis pemberian 80 – 100 mg/kg berat badan, dibagi dalam 3 kali, diminum seperti mengonsumsi obat, setelah makan, dapat juga dikombinasi dengan minyak zaitun dan madu cair dengan dosis 3 kali, dengan takaran ½ sampai 1 sendok teh setelah makan.
Bersambung ke bag 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar